Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede Pangrango-National Park, yang ditunjuk pada tahun 1980, adalah salah satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia. Namun, karakteristik yang unik telah membuatnya menjadi laboratorium alam bagi para peneliti sejak lama sebelum waktu ini.

Pada tahun 1819, CGC Reinwardt tercatat sebagai orang pertama yang mendaki Gunung (Gunung) Gede, diikuti oleh FW Junghuhn (1839-1861), JE Teysman (1839), AR Wallace (1861), SH Koorders (1890), M. Treub (1891), WM van Leeuen (1911), dan CGGJ van Steenis pada tahun 1920 dan 1952. Mereka membuat koleksi tanaman yang membentuk dasar untuk sebuah buku berjudul "Flora Gunung di Jawa", yang diterbitkan pada tahun 1972.

Gunung Gede Pangrango National Park-merupakan keanekaragaman yang berbeda dari ekosistem: ekosistem sub-montana, ekosistem pegunungan, ekosistem sub-alpin, ekosistem danau, ekosistem rawa, dan ekosistem savana.

Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyak besar, pohon-pohon tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus) dan Puspa (Schima wallichii). Ekosistem sub-alpin, Sementara itu, ditandai dengan padang rumput dari Isachne pangerangensis, bunga edelweiss (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan sentigi (Vaccinium varingiaefolium).

Di antara spesies hewan langka yang dapat ditemukan di Taman Nasional adalah spesies primata yang sekarang terancam punah seperti owa jawa (Hylobates moloch), lutung monyet (Presbytis Comata Comata), monyet hitam daun (Trachypithecus auratus auratus); panther (Panthera pardus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), lebih rendah kancil Melayu (Tragulus javanicus javanicus), Asia anjing liar (Cuon alpinus javanicus), Asia tenggara Landak (Hystrix brachyura brachyura), bau musang (Mydaus javanensis), dan kuning-tenggorokan martensit (ing flavigula).

Gunung Gede Pangrango-secara luas dikenal karena kekayaan spesies burung: 251 dari 450 spesies di Jawa menghuni taman nasional ini. Di antaranya adalah spesies langka seperti elang jawa elang (Spizaetus bartelsi), dan burung hantu (Otus angelinae).

UNESCO menyatakan Gunung Gede Pangrango National Park-Cagar Biosfer pada tahun 1977, dan itu adalah Taman Suster ke Taman Negara Malaysia, dalam kerjasama yang ditandatangani pada tahun 1995 antara Indonesia dan Malaysia.

Taman ini dikelilingi oleh takhayul kuno dan kepercayaan. Legenda mengatakan bahwa roh-roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi penjaga Mt. Gede agar tidak meletus. Bahkan sekarang, pada waktu tertentu tahun, orang-orang berdatangan ke gua-gua di sekitar Gunung. Gede untuk bermeditasi atau mengadakan upacara ritual.


Beberapa lokasi / obyek yang menarik:
Danau Biru: sebuah danau kecil, yang mencakup sekitar lima hektar, terletak di 1.575 m dpl. Hal ini terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Warna biru (dan nama) berasal dari penutup ganggang biru.
Air Terjun Cibeureum: 50 meter tinggi, air terjun ini terletak 2,8 km dari Cibodas dan menarik banyak pengunjung. Sekitar air terjun, adalah mungkin untuk melihat jenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
Thermal mata air: sekitar 5,3 km, atau berjalan dua jam dari Cibodas.
Kandang Kandang Batu dan Badak: berkemah, dan tumbuhan dan hewan observasi. Pada ketinggian 2.220 m dpl., Situs ini adalah 7,8 km, atau tiga sampai lima jam perjalanan dari Cibodas.
Summit dan kawah Gunung. Gede: sebuah tempat yang luar biasa untuk menyaksikan matahari terbit atau matahari terbenam; kota-kota Cianjur, Sukabumi, dan Bogor dapat dengan jelas dilihat, serta tanaman yang tidak biasa di sekitar kawah. Hal ini juga menarik dari sudut pandang geologi. Pada puncak ini, tiga kawah aktif - Lanang, Ratu dan Wadon - bersatu di kompleks tunggal, pada ketinggian 2.958 m dpl. Kawah adalah 9,7 km, atau kenaikan lima jam, dari Cibodas.
Alun-alun Suryakencana (Suryakencana Meadow): polos 50-hektar ditutupi dengan bunga-bunga edelweiss. Padang rumput ini terletak di ketinggian 2.750 m dpl., Dan 11,8 km, atau kenaikan enam jam, dari Cibodas.
Mt. Putri dan Selabintana: berkemah alasan yang dapat menampung 100 sampai 150 orang.

Waktu terbaik tahun untuk mengunjungi: Juni sampai September.

Bagaimana untuk mencapai Taman: Jakarta-Bogor-Cibodas, sekitar 2,5 jam dengan mobil (100 km), atau Bandung-Cipanas-Cibodas, sekitar 2 jam dengan mobil (75 km).

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons